MESUJI - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah resmi dimulai di Indonesia sebagai inisiatif pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Di Provinsi Lampung, program ini baru dilaksanakan di tiga kabupaten: Lampung Tengah, Pringsewu, dan Way Kanan. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Mesuji, Andi S. Nugraha, S.H., M.H., menyatakan bahwa pihaknya sedang mempelajari petunjuk teknis (juknis) dari Badan Gizi Nasional RI terkait pelaksanaan program ini.
"Juknis baru kami terima, dan saat ini sedang kami pelajari bersama. Untuk hal pelaksanaannya, kami menunggu arahan pimpinan, namun pada prinsipnya kami siap untuk melaksanakannya, " kata Andi pada Senin (6/1/2025).
Program MBG ini ditujukan bagi kelompok rentan, terutama anak-anak dan ibu hamil, sebagai penerima manfaat utama untuk mendapatkan makanan bergizi secara gratis. Sebagai langkah awal, program ini diuji coba di beberapa titik di wilayah Lampung. Andi menjelaskan bahwa program ini melibatkan banyak pemangku kepentingan, termasuk pemasok bahan baku lokal, dengan koperasi sebagai salah satu mitra dalam pelaksanaan program.
"Koperasi menjadi salah satu lembaga yang dapat memberikan kontribusi sebagai pemasok bahan baku. Secara bertahap, koperasi akan dilibatkan dalam kemitraan ini. Pemerintah daerah, khususnya Mesuji Lampung, siap untuk menyukseskan program ini, " tambah Andi.
Lebih lanjut, Andi menuturkan bahwa program ini juga menjadi harapan baru bagi pelaku UMKM di 15 kabupaten/kota di Lampung. Sebagai lumbung komoditas pertanian, Mesuji Lampung memiliki potensi besar untuk mendukung penyediaan bahan baku program ini. Selain itu, Dinas Koperasi akan berperan dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, menyediakan bahan baku yang berkualitas, melakukan sertifikasi, serta memasarkan produk-produk lokal. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan.
Andi berharap bahwa jika tahun depan program ini dapat dilaksanakan di Mesuji, hasil dari uji coba di beberapa kabupaten/kecamatan dapat menjadi acuan untuk persiapan yang lebih baik. Ia menekankan pentingnya program ini bagi kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak usia sekolah. Masa pertumbuhan anak-anak membutuhkan gizi yang cukup. Dengan asupan gizi yang baik, kualitas kesehatan mereka akan meningkat, sehingga mereka dapat berkembang secara optimal untuk meraih cita-cita. Program ini juga membantu mengurangi beban negara dengan menciptakan generasi yang sehat dan produktif.
Ia juga menambahkan bahwa program ini berpotensi memperkuat ketahanan pangan di Indonesia. "Program ini sangat bagus dan harus didukung oleh semua pihak. Selain meningkatkan kualitas kesehatan, program ini juga mendorong perekonomian lokal. Mari kita saling mendukung dan mengawasi agar program ini dapat berjalan dengan baik, " tutup Andi. [Tim JNI Lampung]